Eksekusi Obrolan Membuat Mie Ayam Jamur Pangsit Akhirnya Terlaksana

Halloo kakak ^^v, tahukan kalo miss Risna itu adalah pengila mie, apalagi mie ayam. Nah kemarin waktu si Juwan datang ke rumahnya Mboeli dan galau di pojokan ruangan, tetiba dia ngomong yuh masak-masakan lagi. Buat mie ayam katanya, dia siap beli atau cari mie buat mie ayam. Aku dan Mboeli sempat ndlongop ketika anak ini galau tetiba bilang mau masak-masakan. Karena kami berdua ini adalah sahabat yang baik dan tahu bahwa anak ini sedang galau maknya kami mengiyakan dan ngajak Pondong. Pondong bilang ok-ok ajah dan tahukah kalian? Apakah kami akan membuat mie ayam benaran? Itu benar ...karena kami ketagihan setelah bikin cilok waktu itu. Makanya kami pun bersemangat untuk berkreasi lagi.


Nah, hari yang kami sepakati adalah hari minggu, 27 April 2015. Kami udah bagi tugas, Juwan beli mie, Pondong beli sawi dan pangsit, sedangkan kami para cewek beli bumbu dan bahan pelangkap lainnya. Seperti biasa tempat yang kami pakai adalah rumah Mboeli yang dekat pasar, jadi aku dan Mboeli belanja hari itu juga. Plus emang kami berangkat dulu walaupun janjian kami  sebelum jam makan siang.  Sebelum belanja kami search dulu resepnya di internet. Nah berikut adalah beberap bahan yang kami gunakan :

mie mentah untuk mie ayam kami
  • 1/4 kg mie mentah siap masak ( kemarin Juwan beli sekitar 1 kg = Rp 15000, kami cuma pakai 1/4 kg lebih lah)
  • Sawi, tapi berhubung habis sama penjualnya Pondong dikasih sawi kecil atau caisim habis Rp 4500
  • Daging ayam 1/2 kg = Rp 12.000
  • Daun Bawang + Seledri = Rp 2000
  • Jamur 1bungkus = Rp 3000
  • Bawang Putih 
  • Bawang Merah
  • Lada bubuk
  • Kecap
  • Saos
  • Minyak
  • Jahe
  • Garam
  • Gula Jawa
  • Micin 
  • Cabai
Nah, yang gak dihargai itu adalah hasil merampok dapur rumah masing-masing. Berhubung para cowok belum datang dan emang lagi ada acara. Aku dan Mboeli membuat kaldu, minyak ayam dan tumis ayam. Hal yang kami lakuan adalah membersihkan bahan-bahan dan memotong bahan-bahan. Untuk membuat kaldu ayam kami memakai tulang-tulang ayam yang ditambahi bawang dan irisan daun bawang. Jadi Kaldu ini sudah dijadikan kuah mie ayam nantinya sama kami. Sedangkan untuk minyak ayam kami menggunakan gajih atau lemak ayam yang di tumis dengan bawang putih. Nah bekas dari minyak goreng inilah yang kami gunakan. Kalau untuk tumis ayam, potong dadu daging ayam, suwir-suwir jamur,memarkan bawang putih, iris tipis bawang merah,dan iris tipis jahe. Tumis bumbu tersebut hingga harum dan masukan ayam terlebih dahulu. Masuka air dan diamkan. Merasa ayamnya kurang banyak, kami menambahakn jamur, Kami tambahkan kecap dan lada bubuk. Udah aduk dan diamkan sampai airnya mengering.

Puding buatan Mboeli untuk cuci mulut.hihihi

Di momen inilah akhirnya para lelaki ini datang. Juwan datang pertama dan disusul Pondong. Sementara kami menyelesaikan urusan memasak kami di dapur, Juwan kembali ke rumah cari mangkok dan sumpit buat kami makan, Sedangkan Pondong, masuk pasar buat beli sawi dan pangsit. Ternyata di bocah belum beli bahan. Selesainya kami, perempuan memasak dan menata hasil masakan kami di tempat buat makan kami nanti. Kami para perempuanpun menyuruh para lelaki ini untuk mengerjakan tugasnya agar tidak hanya menerima jadi. So mereka berdua ditugaskan untuk memasak mie dan sawi. Cukup mudah kan, kerjaan mereka. Sementara mereka berdua berkutat di dapur, aku dan Mboeli menyiapkan mie ayamnya. Jadi, Mangkok dikasih garam, minyak ayam,  dan micin (opsi ajah kalau suka gurih).

Penampilanya cukup menyakinkan kan?

Tak butuh waktu lama, akhirnya mie dan sawi sudah datang. Empat buah mangkok sudah terisi mie dan ayam, tinggal diguyur kuah kaldu. Melihat mie dan kuah kaldu cukup banyak, kami memanggil adik sepupu Mboeli yaitu Suci. Jadilah kami berlima. Rasanya ya lumayan sih. hahahaha ... makanya akunya nulis di blog ini, langkah gak detail detail banget. Soalnya di lapangan kami terkadang tak mengikuti langkah resep, main perasaan ajah.Hahahaha...But kami puas dnegan hasil yang kami peroleh. Dari segi penampilan yang cukup menyakinkan, dari segi rasa yang masih mikir kurang nampol dimana. Tapi indahnya persahabatan dan perbincangan atau quality time kami itu lah yang lebih nampol. Aseeek....Nampolnya karena Juwan dan Pondong mendapatkan penghargaan SMA dari kami. Ya, Sudah Makan Asah-asah. Itulah penghargan untuk kalian yang datang terlambat dari jam yang disepakati. Thnaks kakak ^^v

Carilah lelaki yang mau asah-asah. Pisss ^^v

Miss Risna

Perempuan yang terlahir dan (masih) tinggal di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Punya tekad buat explore plus santai manja di ujungnya baratnya Indonesia, alamnya Indonesia Timur, lihat oppa-oppa langsung di negaranya, menginjakan kaki di daratan negara Penjajah Indonesia dan bakalan kolaborasi sama idola Aamiin ^^v.

4 komentar:

  1. Aku nyari mie ayam mentah yang keriting tipis itu di mana ya mbak Risna? Njenengan tahu ndak? Klo buatku mie ayam yang nyamleng itu yang mie nya keriting tipis itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaah ...semacam kayak mie ayam ala mie bangka atau mie yamie itu ya mas? kalau itu kurang tahu. Mau ngrasahin mie ayam mie tebel kyak gini dan nyamleng coba mampir ke mie ayam pak man depan smp 1 sentolo kulon progo mas. ini mie ayam hist bgt dan dah langgangan sejak sd.

      Hapus
  2. Penampilan mie ayam nya benar2 nampool mb Risna.. mauu doong..
    Btw itu pudingnya gak diceritain.. hahaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha ... iya penampilan emang nampol mbaaak, rasanya masih perlu perbaikan. hihihi
      yang puding aku datang sudang jadi, so gak aku ceritain ajah ^^v

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung di Story Of Miss Risna, Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini ( NO SARA ) ^^v