#np : Ran ~ Dekat Di Hati with Kang Gary ft Jung In ~ Bicycle
Berawal dari sebuah idenya Juwan Dan Pondong untuk lutisan (rencananya seh mereka mau kencan berdua lutisanya tanpa melibatkan kami para kaum hawa ... hahahaha) maka hari Minggu, 21 September 2014 akhirnya kami (Aku, Mboeli, Juwan, Pondong dan Ela) menemukan tempat untuk lutisan yaitu di rumah Bapak Dadek (Bapaknya Mboeli). Atas seijin tuan rumah dan anaknya yang bernama Mboeli emang udah nyaranin buat lutisan dirumah barunya ajah dan akhirnya hari itu juga kami janjian jam 11 untuk kumpul di rumah Mboeli untuk sekalian beli bahan-bahan. Soalnya nambah satu menu lagi mau buat cilok gegara pengen cilok (jajan waktu jaman piyik).
Berhubung dari sabtu pagi hingga minggu pagi aku masih nemeni Nung yang lagi liburan di Jogja, aku datang paling terlambat diantara mereka berempat. Bahkan sampai ada 7 panggilan tidak terjawab di layar handphoneku. hahahahaha ... maaf ya habis pulang dari Jogja malah tepar tidur lagi.Dan...tara sampai di rumah Mboeli ternyata ada dua sejoli sedang santainya tanpa ada yang punya rumah yaitu Pondong dan Juwan. Ternyata Mboeli dan Ela sedang beli bahan-bahan buat bikin cilok. Sambil menunggu mereka, akupun segera mencari resep cilok di internet. Jadi buat kalian yang pengen cilok dan mau buat itu gampang kok. carilah resep di mbah google yang sangat hits itu. Dijamin kalian bakal menemukan ribuan resep cilok yang beraneka macam.Tak berselang beberapa lama, akhirnya Mboeli dan Ela datang. Bahan-bahan yang kami butuhkan untuk membuat cilok dan lutisanpun lengkap. Sebelum membuat cilok ada sebuah Offcial perkenalan dulu dari Pondong ... ya akhirnya Pondong mengenalkan sosok perempuan yang telah menaklukkan hatinya secara resmi yaitu Ela .Hahahaha...Peace Ndong^^v
Kembali ke topik utama, setelah bahan komplit kamipun segera mengeksekusi dan membagi tugas. Bagian bersihin buah-buah dan motong-motong buah adalah tugas para lelaki, Mboeli buat sambal untuk cilok dan sambal lutisan sedangkan aku dan Ela membuat adonan cilok. Nah untuk bahan Cilok yang kita pakai sesuai resep dari "simbah" adalah
100gr Tepung Terigu
300gr Tepung Kanji
Garam
Kaldu Instan
Merica
Daun Seledri dirajang tipis
Air
Semua bahan tersebut dicampur jadi satu yang jelas tepung terigu dan tepung kanji perbandingannya 1:3 supaya tingkat kekenyalannya pas. Setelah dicampur tadi uleni hingga kalis dan buat bulat-bulatan sperti bakso sambil panaskan air untuk merebus bola-bola cilok ini. Setelah kurang lebih satu jam ... kamipun nyoba dulu cilok pertama kami. Hasilnyapun tidak begitu mengecewakan. Nah sekarang tinggal melihat kabar si lutisan dan ternyata sudah selesai.
Kamipun menyiapkan peralatan untuk menyantap dan sebelumnya narsis dulu. Setelah naris barulah santaaap !!! Taraaaaaaa....ternyata cukup melelahkan ketika memasuki bola-bola cilok yang kesekian. hahahaha...jadi cilok yang kami buat ini terlalu kenyal jadi untuk menguyah saja cukup melelahkan.hahaha... maka dari itu aku gak menjabarkan resep secara gamblang. soalnya pas proses tadi pencampuran tadi sempat keenceran adoananya jadi pakai ilmu perkiraan dalam menambah tepung terigu dan tepung kanji. Tapi untuk soal rasa gak kalah sama yang dijual disekitaran rumah. hehehe...Kalau untuk lutisannya beh Mboeli jago dah buat sambelnya. Nampol cyiiin
Setelah kami puas menikmati hasil kerja keras kami, kamipun leyeh-leyeh menikmati arsitektur rumah pak Dadek ini yang khas banget dengan nuasa jawa. hehehe ...Sambil leyeh-leyeh inilah kami bercerita. Banyak cerita yang kami bagi. Dari sebuah cerita lalu hingga detik itu. Ya ... pertemanan kami bisa di bilang sudah cukup begitu lama. Banyak cerita yang telah kami rangkai menjadi sebuah kenangan. Dan hari itu kami mengingatnya kembali ataupun bercerita akan masa depan. Tak terasa juga bahwa ternyata teman, sahabat yang dulu bisa berkumpul seperti ini mulai berkurang. Mereka pergi bukan karena bermusuhan atau sudah tak sejalan lagi dengan kami. Tapi karena mereka sedang mengejar apa yang mereka mimpikan ataupun sedang menjalani mimpi yang telah berubah menjadi nyata. Walaupun dalam kesibukan mereka, mereka tetap berusaha untuk selalu bertanya kabar pada kami. Hal ini juga jadi pembicaraan kami waktu itu. Ya ... manfaatkanlah waktu sekarang-sekarang ini untuk bisa berkumpul seperti ini. Mungkin esok ataupun lusa kita jarang menikmati pertemuan seperti ini dan tetaplah merangkai sebuah kisah klasik untuk masa depan sahabat ^^v
Pertemuan kami hari itu dirumah Mboeli akhirnya diakhiri dengan sebuah photo narsis yang seolah aku berada di antara dua pasangan muda-mudi heheheh ^^.Thanks Gaes ...Love you.
Berawal dari sebuah idenya Juwan Dan Pondong untuk lutisan (rencananya seh mereka mau kencan berdua lutisanya tanpa melibatkan kami para kaum hawa ... hahahaha) maka hari Minggu, 21 September 2014 akhirnya kami (Aku, Mboeli, Juwan, Pondong dan Ela) menemukan tempat untuk lutisan yaitu di rumah Bapak Dadek (Bapaknya Mboeli). Atas seijin tuan rumah dan anaknya yang bernama Mboeli emang udah nyaranin buat lutisan dirumah barunya ajah dan akhirnya hari itu juga kami janjian jam 11 untuk kumpul di rumah Mboeli untuk sekalian beli bahan-bahan. Soalnya nambah satu menu lagi mau buat cilok gegara pengen cilok (jajan waktu jaman piyik).
Narsis dulu sebelum kalap |
Kembali ke topik utama, setelah bahan komplit kamipun segera mengeksekusi dan membagi tugas. Bagian bersihin buah-buah dan motong-motong buah adalah tugas para lelaki, Mboeli buat sambal untuk cilok dan sambal lutisan sedangkan aku dan Ela membuat adonan cilok. Nah untuk bahan Cilok yang kita pakai sesuai resep dari "simbah" adalah
100gr Tepung Terigu
300gr Tepung Kanji
Garam
Kaldu Instan
Merica
Daun Seledri dirajang tipis
Air
Membuatan cilok dimulai |
Mengeksekusi bahan-bahan |
Kebagian tugas memotong buah |
cilok-cilok mulai menampakan diri |
Kamipun menyiapkan peralatan untuk menyantap dan sebelumnya narsis dulu. Setelah naris barulah santaaap !!! Taraaaaaaa....ternyata cukup melelahkan ketika memasuki bola-bola cilok yang kesekian. hahahaha...jadi cilok yang kami buat ini terlalu kenyal jadi untuk menguyah saja cukup melelahkan.hahaha... maka dari itu aku gak menjabarkan resep secara gamblang. soalnya pas proses tadi pencampuran tadi sempat keenceran adoananya jadi pakai ilmu perkiraan dalam menambah tepung terigu dan tepung kanji. Tapi untuk soal rasa gak kalah sama yang dijual disekitaran rumah. hehehe...Kalau untuk lutisannya beh Mboeli jago dah buat sambelnya. Nampol cyiiin
Akhirnya siap disantap |
Narsis dulu |
Setelah kami puas menikmati hasil kerja keras kami, kamipun leyeh-leyeh menikmati arsitektur rumah pak Dadek ini yang khas banget dengan nuasa jawa. hehehe ...Sambil leyeh-leyeh inilah kami bercerita. Banyak cerita yang kami bagi. Dari sebuah cerita lalu hingga detik itu. Ya ... pertemanan kami bisa di bilang sudah cukup begitu lama. Banyak cerita yang telah kami rangkai menjadi sebuah kenangan. Dan hari itu kami mengingatnya kembali ataupun bercerita akan masa depan. Tak terasa juga bahwa ternyata teman, sahabat yang dulu bisa berkumpul seperti ini mulai berkurang. Mereka pergi bukan karena bermusuhan atau sudah tak sejalan lagi dengan kami. Tapi karena mereka sedang mengejar apa yang mereka mimpikan ataupun sedang menjalani mimpi yang telah berubah menjadi nyata. Walaupun dalam kesibukan mereka, mereka tetap berusaha untuk selalu bertanya kabar pada kami. Hal ini juga jadi pembicaraan kami waktu itu. Ya ... manfaatkanlah waktu sekarang-sekarang ini untuk bisa berkumpul seperti ini. Mungkin esok ataupun lusa kita jarang menikmati pertemuan seperti ini dan tetaplah merangkai sebuah kisah klasik untuk masa depan sahabat ^^v
nyari angel buat lihatin rumahnya |
thanks gaeess atas kebersamaan ini |
cuma testing dulu *maaf ya |
Ngenes vs bahagia |
wkwkw foto versi black and whitenya berkesan banget mbak risna hehehe enak tuh lotisan euy sedaaapp
BalasHapushahaha...iya biar berkesan jadul gitu...mangga atuh nyoba lutisan mumpung banyak mangga muda ^^v
Hapuswew yg muda" nih boleh deh ikutan biar ikutan muda lagi haseeh
Hapus