|
Bagian Gunung Api Purba ketika akan mulai tracking |
Berawal dari tanggal merah yang jatuh pada tanggal 6 Juni 2013 mbak Ima ngajak Mbak Anin,
Mbak Nafi , Mas Ganjar, Nisa, Uli, Kethik dan aku untuk ke Gunung Api Purba Nglanggeran Gunung Kidul. Jam yang disepakati
adalah jam 07.30 WIB berangkat dari rumah. Tapi pada akhirnya mbak Nafi dan mas
Ganjar gak ikut karena mbak Nafi dapat kerjaan survey lagi dan training di
Surabaya. Semoga rejekinya nular kita (Aamiin).
Ketika hari H akhirnya berangkat
jam setengah 9 dengan rute kali ini adalah Sentolo
– Gamping – Ring Road – Jalan Wonosari – Piyungan – Patuk – Nglanggeran. Cuaca hari itu mendung dan matahari pun
malu-malu untuk muncul. Kami sampai di Nglanggeran sekitar jam 10.30 yang di
sambut dengan para pemuda yang sibuk mengatur. Yupz sepertinya hari itu banyak
yang berkunjung. Sikap ramah para pengelola sudah membuat kami nyaman dan
kamipun membayar retribusi
sebesar 5000 rupiah per orang
sudah untuk pendakian pagi – siang
sedangkan untuk pendakian malam kita
dikenakan cash 7000 rupiah.
|
Papan informasi | photo by mba_oenink |
|
Papan Petunjuk | photo by mba_oenink |
|
HALOOOO MANUSIA, SEBERAPA BERATNYA NENTENG SAMPAH KE
TEMPAT SAMPAH, BUKANKAH KAMU YANG BAWA DAN MENIKMATI KENAPA ALAM YANG HARUS
MENANGGUNG SAMPAHMU !!!
GAK HARUS JADI ANAK MAPALA (PENCINTA ALAM) BUAT
MEMBUANG SAMPAH KE TEMPATNYA. GAK HARUS JADI ANAK MAPALA BUAT KAMU SAYANG ATAU
CINTA SAMA ALAM TAPI KARENA KAMU MANUSIA YANG DATANG SETELAH ALAM TERBENTUK
!!!!
|
Neh... buanglah tripod pada tempanya :P |
Lanjut !!!(*berlagak gaya Ariel NOAH*) Kita tinggalkan orang tak tak peduli
alam. Nah belum seberapa kami pendaki, kami sudah di kagetkan dengan beberapa
track yang ...(duh lewat mana neh, duh
piye carane munggah ) dan beberapa spot yang bisa membuat decak kagum akan
ciptaan Allah. Dan TARAAA kami harus
melewati sebuah batu yang berhimpitan yang seperti terowongan tapi menuju
keatas dan di atas terowongan ada sebuah batu yang kesangkut. Ternyata kami sampai POS 1 setelah melewati terowongan itu.
Di POS 1 ini kami istirahat lumayan lama soalnya pemandangan yang disuguhkan
sungguh keren banget. Cuaca mendung hari itu seakan membuat keteduhan sehingga
gak begitu panas. Hanya saja sepertinya kabut mulai naik dan menutupi puncak
GAP. Sempat membuat kami putus asa untuk
tidak melanjutkan perjalanan kami ke puncak karena waktu itu gerimis pun turun.
Tapi karena perjuangan kami harus bangun pagi dan jauh-jauh dari Kulon Progo
masak gak capai puncak kan gak banget. Akhirnya kami putuskan lanjut perjalanan
dan terjadi pecah kongsi. Kethik memisahkan diri dari rombongan cewek-cewek.
Dia mengambil jalan yang menurut dia benar dan kami mengambil jalan sesuai
petunjuk.
|
Mendung mewarnai pendakian kami |
Di POS 2 kami sampat menunggu Kethik karena khawatir dia memisahkan
diri. Padahal dia cowok sendiri kenapa kami yang cewek harus rempong. Aku dah
gatel pengen sampai puncak. Lagian Kethik juga gak kasih kabar. Aku dan Nisa
jalan duluan (Hahaha. . . emang di
gunung semua watak sebenrnya keluar ya).
Sisanya pun membuntuti aku dan kami samapi ke Gardu POS 3. Sempat istirahat walaupun cuma sebentar dan lanjut ke POS 4. Dari pos 2 – 4 ini tracking GAP
mulai bervariasi dengan melewati hutan, ngalas a.k.a kebon (bahasa jawa) atau gunung dengan batuan.
Akhirnya kami sampai di sebuah
pertigaan dengan papan petunjuk (PUNCAK – SUMBER AIR COMBERAN –TURUN).
Di sini kami bertemu dengan dua orang laki-laki dari Klaten yang akhirnya
bergabung sampai ke puncak. Sebelumnya kami sempat mampir ke Sumber Air COMBERAN, tapi gak jadi
karena medannya terlalu sulit untuk stlye kami yang cuma dolan sandal ke mall.hahaha...
Padahal aku pengen nyoba tuh medan(lain
kali ya Na’).
|
akses menuju sumber air comberan |
Setelah tahu medannya akhirnya kami
balik dan menuju puncak utama, dan ternyata si Kethik udah mejeng di atas
puncak sana (gak ada muka bersalah sama
sekali ninggalin kami). Sejenak beristirahat di samping tangga menuju
puncak, akhirnya aku, mbak Anin, Nisa dan Uli naik ke atas puncak. Mbak Ima gak
naik dengan alasan gak jelas, padahal tinggal naik ajah. Cuma sayangnya puncak
saat itu sedang di selimuti kabut sehingga kami hanya melihat putih-putih
saja.hahahaha...Kami pun menyempat narsis sebelum pindah ke puncak utara.
Di puncak utara ini kami sempat
naris dengan tema levitasi dan jump shoot. Ada insiden Kethik kepleset waktu
mau melakukan photo jump shot. Di rasa cukup kami bernarsis atau mengabadikan
kami telah sampai GAP kamipun turun dan Kethik kena hukuman untu selalu di
belkang dan gak boleh misah dan jalan turun yang dipilh adalah jalan etika
Kethik naik tadi.
Ternyata track yang Kethik ambil
tadi adalah track baru yang sepertinya baru saja di buka dan medannya sangat
menantang banget. Walaupun begitu ada
spot yang menyajikan keindahan mahakarya Allah. Spot yang paling wow adalah
ketika turun dengan seutas tali dan memasuki lorong yang hampir sama ketika
akan menuju POS 1 hanya saja lorong ini sangat sempit ga bisa buat berpapasan
dan harus kurus.hahahaha... maaf.
|
celah yang kami lalui |
|
wow | |
|
masih sempat narsis |
Berjalan turun kami diwarnai dengan
kepleset dan hujan yang mulai menguyur, sehingga sejenak kami beristirahat di
sekretariat. Setelah
hujan lumayan reda kami sempat tanya mas mas muda-mudi pengelola dimana Embung itu berada, karena sebenarnya
mbak Anin sama mbak Ima tertarik sama embungnya. Ternyata dari pertigaan yang kalu kekiri kita sampai sekretariat GAP maka yang
belok kanan dan ntar belok kiri menelusuri jalan cor blok.
|
Embungnya di atas bukit |
Embung Nglanggeran ini di tarik retribusi sebesar 3000 rupiah, dan sampailah kami setelah bertanya kok gak
ketemu-ketemu karena lumayan jauh dari tempat retribusi. Jangan tanya dimana buahnya soalnya lagi pada
di tanam dan proses pertumbuhanan. Setelah parkir kami istirahat sejenak di
sebuah warung untuk makan sebuah pop mie(makanan
terpopuler di tempat wisata). Beberapa menit setelah mengisi perut akhirnya
kami lanjut untuk naik ke embung karena embungnya emang berada di atas. Jadi
ceritanya embung yang sekarang ada ini adalah dulunya gunung yang dipotong dan
di lubangi sedalam 3 meter untuk menampung mata air yang kayaknya dari sumber air Comberan
(soalnya
lupa tanya airnya dari mana, cuma tanya asal mula embung tsb).
|
Narsis dulu |
|
Narsis dulu lagi ya |
|
Embung dari atas |
|
Sumber yang mengaliri embung |
|
Lagi lagi sampah |
|
Hewan yang hidup di embung |
|
Backgroung GAP |
Kali ini Kethik yang gak ikut
naik. Rasa capek ketika naik ke embung
ini terobati dengan pemandangan yang mendukung. Kabut yang dari tadi tak pudar
membuat suasana embung serasa kolam di dis ebuah gunung (lah kan emang bener di gunung –-“). Sayangnya gak boleh nyebur dan
di embung ini ternyata ada sbuah spesies hewan air yang kayak kepik. Embung ini
meiliki latar belakang GAP yang cantik banget disebelah selatan- barat (kalau bener menurut mata angin aku)
sedangkan untuk arah timur terhalang kabut dan sebelah utara ada jalan kecil
menuju puncak. Sayangnya gak aku jajali soalnya sudah lumayan capek.hehehe....
|
Miss Risna |
|
|
|
|
RAIN |
|
Hijaunya BUMI ku |
|
Ceritanya mau levitasi |
Petualangan hari ini di tutup
dengan makan di SS Kusuma Negara depan pabrik SGM . DAN KAMI MERENCANA UNTUK KEMBALI LAGI DI CUACA YANG CERAH AGAR MELIHAT
PEMANDANGAN YANG LUAR BIASA . SELAIN ITU KETAGIHAN AKAN TRACK YANG DISUGUHKAN
GAP SERTA KEHANGATAN DARI PARA PENGELOLA DAN PENDUDUK SEKITAR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di Story Of Miss Risna, Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini ( NO SARA ) ^^v